makalah analisis pasar bisnis

makalah analisis pasar bisnis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Organisasi bisnis tidak hanya menjual, mereka juiga membeli banyak bahan mentah, komponen manufaktur pabrik dan peralatan, pasokan dan layanan bisnis. Di Amerika Serikat ada lebih dari enam juta bisnis dengan karyawan yang digaji. Untuk daya, kebijakan dan prosedur pembelian organisasi.
            Pasar bisnis terdiri dari semua organisasi yang memperoleh barang dan jasa yang digunakan dalam memproduksi baranhg dan jasa yang dijual, disewakan, atau dipasok kepada pihak lain.
            Banyak perusahaan besar yang melakukan penjualan barang dan jasa kepada oerusahaan besar meskipun dalam pasar bisnis seperti itu pembeli jauh lebih sedikit daripada pasar konsumen. Tantangan yang dihadapi pemasar bisnis juga sama dengan yang dihadapi pemasar konsumen tetapi segmen yang dipilih mungkin berbeda. Banyak perusahaan yang membidik lebih dari satu segmen.
            Dalam pasar bisnis akan timbul persaingan dengan banyaknya produsen-produsen yang menawarkan produk barang dan jasa yang mereka hasilkan kepada [para konsumen. Persaingan dalam dunia bisnis semakin semarak dalam dewasa ini, pemasaran global membuat perusahan-perusahaan  harus berusaha bagaimana mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dengan adanya persaingan dalam pasar bisnis maka setiap perusahaan akan mel;akukan langkah-langkah dalam melakuklan proises produksi dalam menghasilkan suatu barang dan jasa yang berkualitas dan bermutu sehingga dapat menarik minat dan keinginan para konsumen.




1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan pasar bisnis?
2.      Siapa saja peserta proses pembelian bisnis?
3.      Apa saja tahap dalam proses pembelian?
4.      Bagaimana mengelola hubungan pelanggan bisnis-ke-bisnis?
1.3  Tujuan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah, sebagai berikut:
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar bisnis.
2.      Mengetahui peserta proses pembelian bisnis.
3.      Mengenal tahap dalam proses pembelian.
4.      Mengetahui cara mengelola hubungan pelanggan bisnis-ke-bisnis.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pasar Bisnis Versus Pasar Konsumen
Pasar bisnis terdiri dari semua organisasi yang mendapatkan barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa lain yang kemudian dijual, disewakan, atau dipasok ke organisasi lain. Industri utama yang termasuk kedalam pasar bisnis adalah pertanian, perhutanan, dan perikanan, pertambangan, manufaktur, konstruksi, transportasi, komunikasi, utilitas public, perbankan, keuangan, dan asuransi, distribusi, dan jasa.
·         Pembeli yang sedikit tetapi lebih besar.
Pemasar bisnis biasanya berhubungan dengan pembeli yang jauh lebih sedikit tetapi jauh lebih besar dibanding pasar konsumen.
·         Hubungan pemasok-pelanggan yang erat
Karena basis pelanggan yang lebih kecil serta pengaruh dan kekuatan pelanggan yang lebih besar, pemasok sering diharapkan bisa menyesuaikan penawaran merek dengan kebutuhan pelanggan bisnis secara individu.pembeli sering memilih pemasok yang juga membeli dari mereka.
·         Pembelianprofesional
Barang-barang bisnis sering dibeli oleh agen pembelian yang sudah terlatih, yang harus mengikuti kebijakan, batasan, dan syarat pembelian organisasi mereka. Pembeli professional menghabiskan karier mereka untuk mempelajari bagaimana cara membeli yang baik.
·         Pengeruh pembelian berganda
·         Permintaan turunan
Permintaan untuk barang bisnis pada dasarnya diturunkan dari permintaan barang consume. Untuk alasan ini, pemasar bisnis harus mengamati secara teliti pola pembelian konsumen akhir.
·         Permintaan inelastic
Total permintaan untuk berbagai barang dan jasa bisnis bersifat inelastis artinya tidak banyak di pengaruhi oleh perubahan harga.
·         Permintaan yang berfluktuasi
Permintaan barang dan jasa bisnis cendrung lebih tidak stabil dibandingkan permintaan barang dan jasa konsumen. Peningkatan presentase sebesar nilai tertentu dalam permintaan konsumen dapat menyebabkan peningkatan presentase yang jauh lebih besar untuk pabrik dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi tambahan outputnya.
·         Pembeli yang terkonsentrasi secara geografis
Konsentrasi produsen secara  geografis membantu mengurangi biaya penjualan. Pada saat yang sama, pemasar bisnis harus memperhatikan perubahan regional dalam industri tersebut.
·         Pembelian Langsung
Pembeli bisnis sering sekali beli langsung dari produsen tanpa melalui perantara.
Situasi Pembelian
       Pembeli bisnis harus memutuskan banyak hal sebelum melakukan pembelian. Jumlahnya tergantung pada situasi pembelian: kompleksitas masalah yang dihadapi, seberapa baru persyaratan pembelian, jumlah orang yang terlibat, dan waktu yang diperlukan. Ketiga jenis pembelian itu adalah:
1.      Pembelian kembali langsung
Departemen pembelian memesan kembali persediaan dan memilih pemasok dari daftar yang telah disetujui. Pemasok berusaha mempertahankan kualitas produk dan jasa dan sering menawarkan sistem pemasaran kembali otomatis untuk menghemat waktu.
2.      Pembelian kembali modifikasi
Pembeli ingin memodifikasi spesifikasi produk, harga, kebutuhan pengiriman ataui syarat lain. Pembelian ini biasanya melibatkan peserta tambahan dari kedua pihak. Pemasok dalam menjadi gugup dan ingin melindungi akunnya. Pemasok luar melihat peluang untuk mengajukan penawaran yang lebih baik guna mendapatkan bisnis.
3.      Tugas Baru
Pembelian tugas baru adalah kesempatan dan tantangan terbesar pemasar. Proses pembelian tugas baru melalui beberapa tahap: kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, dan penerapan.
3.2 Pembelian dan penjualan sistem
Banyak pembeli bisnis lebih suka membeli solusi total suatu masalah dari suatu penjual. Disebut suatu pembelian sistem, praktik ini awalnya di mulai dari pembelian senjatadan sistem komunikasi utama oleh pemerintah. Pemerintah akanmeminta penawaran dari kontraktor utama, yang membuat paket atau sistem tersebut. Kontraktor yang mendapatkan kontrak akan bertanggung jawab untuk meminta pengajuan penawaran dan menyusun subkomponen sistem dari kontraktor lapis kedua.
Penjualan sistem merupakan strategi pemasaran industry kunci dalam mengajukan penawaran untuk membangun industry secara besar. Dengan penjualan sistem, pelanggan menghadirkan sederet spesifikasi dan syarat proyek kepada pemasok. Namun pemasok tidak semata-mata hanya mengikuti permintaan pelanggan ini.

Peserta Proses Pembelian Bisnis
            Siapa yang membeli barang dan jasa senilai triliun dolar yang diperlukan oleh organisasi bisnis?. Agen pembelian berpengaruh besar dalam situasi pembelian kembali langsung dan pembelian kembali modifikasi, sedangkan personel departemen lain lebih berpengaruh dalam situasi pembelian baru.
Pusat Pembelian                  
Webster dan wind menyebut unit pengambilan keputusan dari organisasi pembelian sebagai pusat pembelian. Pusat pembelian meliputi semua anggota organisasi yang memaminkan salah satu dari tujuh peran dalam proses keputusan pembelian.
1.      Pencetus (initiator)- Pengguna atau orang lain dalam organisasi yang meminta pembelian sesuatu.
2.      Pengguna (user)- Mereka yang akan menggunakan produk atau jasa.
3.      Pihak yang memperngaruhi (influencer)- Orang yang mempengaruhi keputusan pembelian, sering dengan membantu mendefinisikan spesifikasi dan menyediakan informasi untuk mengevaluasi alternatif-alternatif.
4.      Pengambil keputusan (decider)- Orang yang memutuskan persyaratan produk atau pemasok.
5.      Pemberi persetujuan (approver)- Orang yang mengotorisasikan tindakan yang direncanakan oleh pengambil keputusan atau pembeli.
6.      Pembeli (buyer)- Orang yang mempunyai otoritas resmi untuk memilih pemasok dan mengatur syarat pembelian.
7.      Penjaga gerbang (gatekeeper)- Orang yang mempunyai kekuatan untuk mencegah penjualan atau informasi agar tidak menjangkau anggota pusat pembelian.
Pengaruh Pusat Pembelian
            Pusat pembelian biasanya meliputi beberapa peserta yang mempunyai minat, otoritas, status, dan persuasivitas yang berbeda dan kadang-kadang kriteria keputusan yang sangat berbeda.
            Pembeli bisnis juga mempunyai motivasi, persepsi dan preferensi pribadi yang dipengaruhi oleh usia, penghasilan, pendidikan, posisi pekerjaan, kepribadian, sikap terhadap risiko dan budaya. Beberapa pembeli yang lebih muda dan berpendidikan tinggi merupakan ahli komputer yang melakukan analisis mendalam terhadap proposal kompetitif sebelum memilih pemasok. Pembeli lain adalah “jagoan” gaya lama yang membuat sesama penjual saling bersaing, dan dibeberapa perusahaan, kekuatan pembeli seperti itu sangat legendaris.
            Webster memperingatkan bahwa pada akhirnya, adalah individu bukan organisasi yang membuat keputusan pembelian. Individu termotivasi oleh kebutuhan dan persepsi mereka sendiri dalam usahanya memaksimalkan penghargaan (gaji, kemajuan karir, pengakuan dan rasa pencapaian) yang ditawarkan oleh organisasi. Kebutuhan pribadi memotivasi perilaku individu, tetapi kebutuhan organisasi melegitimasi proses keputusan pembelian dan hasilnya. Orang tidak membeli “produk”. Mereka membeli solusi bagi dua masalah. Masalah ekonomi dan strategis organisasi serta kebutuhan pribadi mereka sendiri akan pencapaian dan penghargaan pribadi. Artinya, Keputusan pembelian industri bersifat “rasional” dan “emosional”, karena mereka melayani kebutuhan organisasi dan individual. Misalnya riset yang dilakukan oleh sebuah pabrikan komponen industri menemukan bahwa meskipun eksekutif puncak di perusahaan berskala kecil dan menengah menyatakan bahwa secara umum mereka merasa nyaman membeli dari perusahaan lain, mereka tampaknya memiliki rasa ketidakamanan bahwa sadar tentang membeli produk pabrikan. Teknologi yang selalu berubah mebuat mereka khawatir dengan pengaruh internal di dalam perusahaan.
            Menyadari pengaruh antarpribadi yang unik ini, semakin banyak perusahaan industri yang lebih menekankan pada upaya untuk memperkuat merek korporporat mereka. Pada suatu saat, Emerson Electric, penyedia global perkakas, kompresor, peralatan listrik, dan solusi enjiniring, merupakan konglomerasi 60 perusahaan otonom- dan terkadang tanpa nama.
Penentuan Target Pusat Pembelian
            Perhatikan contoh berikut. Suatu perusahaan menjual baju operasi sekali pakai dari serat alami ke rumah sakit. Personel rumah sakit yang berpatisipasi dalam keputusan pembelian ini meliputi wakil presiden pembelian, administrator ruang operasi, dan dokter bedah. Wakil presiden pembelian menganalisis apakah rumah sakit harus membeli baju sekali pakai atau baju yang dapat digunakan kembali. Jika hasil analisis itu adalah lebih baik baju sekali pakai, maka administrator ruang operasi akan membandingkan berbagai produk dan harga pesaing serta membuat pilihan. Administrator ini mempertimbangkan daya serap, kualitas antiseptik, rancangan serta biaya, dan biasanya membeli merk yang memenuhi syarat fungsional dengan biaya terendah. Dokter bedah mempengaruhi keputusan ini secara retroaktif dengan melaporkan keputusan mereka terhadap merk tertentu.
            Pemasar bisnis tidak selalu tahu persis jenis dinamika kelompok yang terjadi sepanjang proses pengambilan keputusan. Penjual kecil berkonsentrasi untuk menjangkau influencer kunci. Penjual besar melakukan penjualan multilevel yang mendalam untuk menjangkau peserta sebanyak mungkin.
Proses Pembelian/Pengadaan (Procurement)
            Pada prinsipnya, pembeli bisnis berusaha mendapatkan paket manfaat tertinggi (ekonomi, teknik, jasa dan sosial) dititnjau dari sudut pandang biaya penawaran pasar. Tugas pemasar adalah membuat penawaran menguntungkan yang menghantarkan nilai pelanggan yang unggul kepada pembeli sasaran. Keragaman pemasok adalah satu keuntungan yang mungkin tidak ada harganya tetapi ini sering kali terlewat oleh pembeli bisnis. Seperti yang dilihat CEO berbagai perusahaan terbesar dunia, basis pemasok yang beragam merupakan keharusan bisnis. Pemasok minoritas merupakan segmen dengan pertumbuhan paling pesat dalam lansekap bisnis saat ini.
Persepsi Departemen Pembelian
            Di masa lalu, departemen pembelian menduduki posisi yang rendah dalam hierarki manajemen, meskipun mengelola lebih dari setengah biaya perusahaan. Kerasnya persaingan saat ini menyebabkan banyak perusahaan meningkatkan mutu departemen pembelian mereka dan menaikkan derajat dari administrator ketingkat wakil presiden. Departemen pembelian baru yang lebih berorientasi strategis ini mempunyai misi mencari nilai terbaik dari pemasok yang lebih sedikit dan lebih baik. Beberapa perusahaan multinasional bahkan menaikkan status departemen pembelian menjadi “departemen pasokan strategis” dengan tanggung jawab pencarian dan kemitraan global.  Di Caterpillar, misalnya pembelian kontrol persediaan, penjadwalan produksi dan lalu lintas digabugkan menjadi satu departemen. Lockheed Martim dan McDonald’s adalah dua perusahaan yang telah meneyempurnakan praktik pembelian bisnis mereka.
Organisasi dan Administrasi Pembelian
            Sebagian besar profesional pembelian menggambarkan pekerjaan mereka sebagai lebih strategis, lebih teknis, berorientasi tim dan lebih melibatkan tanggung jawab daripada sebelumnya. “Pembelian sekarang melakukan lebih banyak kerja lintas fungsional dibandingkan masa lalu,”kata David Duprey, seorang pembeli untuk Anaren Microwave Inc. Enam puluh satu persen pembeli yang disurvei mengatakan kelompok pembeli lebih terlibat banyak dalam desain dan pengembangan produk baru dibandingkan lima tahu yang lalu; dan lebih dari setengah pembeli tersebut berpatisipasi dalam tim lintas fungsional, dengan pemasok yang terwakili dengan baik.
            Beberapa perusahaan mulai melakukan pemusatan pembelian. Kantor pusat mengidentifikasi bahan yang dibeli oleh beberapa divisi dan membeli semuanya secara terpusat, mendapatkan lebih banyak pembelian yang baik. Bagi pemasar bisnis, perkembangan ini berarti berurusan dengan pembeli yang lebih sedikti tetapi tingkatnya lebih tinggi dan menggunakan kelompok penjualan akun nasional untuk berurusan dengan pembeli korporat besar. Pada saat yang sama, perusahaan mulai mendesentralisasikan beberapa operasi pembelian dengan memberdayakan karyawan untuk membeli barang-barang kecil, seperti binder khusus, pembuat kopi, atau pohon natal melaui kartu pembelian korporat yang dikeluarkan oleh perusahaan kartu kredit.




Tahap-Tahap dalam Proses Pembelian
1.      Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika seseorang di dalam perusahaan menyadari adanya masalah atau  kebutuhan yang dapat diatasi dengan cara memperoleh barang atau jasa.proses ini dapat dipicu oleh stimulus internal atau eksternal. Stimulus internal bisa berupa keputusan perusahaan untuk mengembangkan produk baru sehingga memerlukan peralatan dan bahan baru, atau ada mesin yang rusak sehingga dibutuhkan suku cadang baru. Atau bahan yang dibeli ternyata tidak memuaskan sehingga perusahaan ingin mencari pemasok lain, atau harga yang lebih murah atau kualitas yang lebih baik. Secara eksternal, pembeli mungkin mendapatkan ide-ide baru di pameran dagang, melihat iklan, atau menerima telepon dari wiranaga yang menawarkan produk yang lebih baik atau harga yang  lebih rendah. Pemasar bisnis dapat merangsang pengenalan masalah melalui surat langsung, telemarketing, dan menelepon calon pelanggan.
2.      Deskripsi kebutuhan umum dan spesifik produk.
Berikutnya, pembeli menentukan karakteristik umum dari barang yang diperlukan berikut kuantitasnya. Untuk analisis nilai produk adalah sebuah metode pengurangan biaya dengan cara mempelajari komponen untuk menentukan apakah komponen dapat dirancang ulang atau distandarkan atau dibuat dengan metode produksi yang lebih murah.
3.      Pencarian pemasok
Selanjutnya pembeli berusaha mengidentifikasi pemasok yang paling tepat  melalui direktori perdagangan, kontak dengan perusahaan lain, iklan dagang, pameran dagang, dan internet. Perusahaan yang membeli lewat internet menggunakan pasar elektronik dalam beberapa bentuk:
·         Situs katalog
·         Pasar vertical
·         Situs lelang “ pure play”
·         Pasar spot (atau bursa)
·         Bursa pribadi
·         Bursa barter
·         Aliansi pembelian
Pembelian bisnis online menawarkan beberapa keunggulan; memangkas biaya transaksi untuk pembeli dan pemasok, mengurangi waktu antara pemesanan dan pengiriman, mengkonsolidasi system pembelian, dan semakin memperkuat hubungan langsung antara mitra dan pembeli. Kelemahannya, pembelian bisnis online mempercepat terkikisnya loyalitas pemasok-pembeli dan berpotensi menimbulkan masalah keamanan.

4.      E-PR0CUREMENT
Hub vertical yang berpusat pada industry (plastic, baja,kimia, kertas) dan hub fungsional (logistic, pembelian media, periklanan, manajemen energy) selain menggunakan situs-situs web ini, pengusaha dapat menggunakan e-procurement dengan cara lain:
·         Membangun link-link ekstranet langsung ke pemasok utama, misalnya perusahaan dapat membuat akun e-procurement langsung di Dell atau office depot dan karyawannya dapat melakukan pembelian cara ini.
·         Membentuk aliansi bisnis.
·         Mendirikan situs pembelian perusahaan.


5.      MENCARI PETUNJUK
Tugas pemasok adalah memastikan dirinya dipertimbangkan ketika pelanggan sedang berada-atau mungkin berada di pasar dan mencari pemasok. Untuk mencari petunjuk secara proaktif, pemasok harus tahu tentang pelanggan mereka. Pemasok yang tidak mempunyai kapasitas produksi yang diperlukan atau mempunyai reputasi buruk akan ditolak. Mereka yang lolos kualifikasi mungkin dikunjungi oleh agen  pembeli, yang akan memeriksa fasilitas manufaktur pemasok dan menemui personal mereka. Setelah mengevaluasi setiap perusahaan, pembeli akan memiliki sebuah daftar pendek yang memuar pemasok berkualifikasi. Banyak pembeli professional menuntut pemasok agar mengubah pemasaran mereka untuk memperbesar kemungkinan mereka dipilih.
6.      PENGUMUPULAN PROPOSAL
Selanjutnya pembeli mengundan pemasok yang lolos untuk menyerahkan proposal. Jika bang yang dicari kompleks atau mahal, pembeli akan meminta proposal tertulis yang rinci dari setiap pemasok tersebut. Setelah mengevaluasi proposal, pembeli akan mengundang beberapa pemasok untuk melakukan presentasi resmi.
7.      PEMILIHAN PEMASOK
Sebelum memilih pemasok, pusat pembelian akan menyebutkan atribut pemasok yang diinginkan dan menunjukan mana yang menjadi prioritas. Pilihan dan seberapa penting dari setiap atribut bervariasi tergantung jenis situasi pembelian. Kehandalan pengiriman, harga dan reputasi pemasok sangat menentukan rutin tidaknya produk.
8.      MENGATASI TEKANAN HARGA
Beberapa perusahaan menangani pembeli berorientasi-harga dengan memberi harga yang lebih rendah tapi dengan syarat yang ketat: kuantitas terbatas, tidak ada pengembalian uang, tidak ada penyesuaian, tidak ada pelayanan.
·         Cardinal health
Membuat skema uang-bonus dan memberikan poin berdasarkan jumlah pembelian pelanggan, poin ini dapat ditukarkan dengan barang-barang ekstra atau konsultasi gratis.
·         Ge
Sedang memasang sensor diagnotstik di mesin pesawat dan keretanya. Sensor itu sekarang berhasil mengurangi jam penerbangan atau jam perjalanan kerata.
·         IBM
Sekarang menjadi perusahaan jasa yang dibantu oleh produk, dan bukan perusahaan produk yang dibantu oleh jasa. IBM dapat menjual daya computer sesuai permintaan (seperti video sesuai permintaan) sebagai alternative menjual computer.

Penjualan solusi juga bisa meringankan tekanan harga dan mempunyai berbagai bentuk berikut ini tiga contohnya.
·         Solusi untuk meningkatkan pendapatan pelanggan.
·         Solusi untuk menurunkan risiko pelanggan
·         Solusi untuk menurunkan biaya pelanggan.
Pembagian risiko dan keuntungan dapat mengimbangi pengurangan harga yang diminta dari pelanggan. Jumlah pemasok sebagian bagian proses seleksi pembeli, pusat pembelian harus memutuskan berapa banyak pemasok yang digunakan. Perusahaan yang banyak menggunakan banyak sumber sering menyebutkan pemogakan buruh sebagai alasan utama mengapa mereka tidak memilih sumber pengadaan tungal. Alasan lain mengapa perusahaan enggan menggunakan sumber tunggal adalah mereka takut bahwa pemasok akan menjadi terlalu nyaman dalam hubungan ini dan kehilangan sisi kompetitif mereka.
9.      SPESIFIKASI PENILAIN RUTIN
Setelah memilih pemasok, pembeli menegosiasikan pesanan terakhir, membuat daftar spesifikasi teknis,jumlah yang diperlukan, waktu pengiriman yang diharapkan, kebijakan pengembalian, jaminan, dan seterusnya. Blanket contract menetapkan hubungan jangka panjang, di mana pemasok berjanji untuk menyediakan lagi kebutuhan pembeli sesuai yang diperlukan, dengan harga yang disepakati, sepanjang periode waktu tertentu. Karena penjual memegang barang, blanket contract kadang-kadang disebut rencana pembelian tanpa persediaan. Beberapa perusahaan melangkah lebih jauh dan mengalihkan tanggung jawab pemesanan ke pemasok mereka dalam system yang disebut persediaan yang dikelola vendor. Pemasok ini sangat mengenal tingkat persediaan pelanggan dan bertanggung jawan mengisinya secata otomatis melalui program pengisian berklanjutan.
10.  TINJAUN KINERJA
Pembeli meninjau kinerja pemasok terpilih secara berkala dengan menggunakan salah satu dari tiga metode ini. Pemebli dapat menghubungi pengguna akhir ini dan meminta penilaian mereka; pembeli dapat mentukan peringkat pemasok berdasarkan beberapa kriteria dengan menggunakan metode nilai tertimbang; atau pembeli dapat menggabungkan biaya kinerja yang buruk untuk menghasilkan biaya pembelian yang disesuaikan, termasuk harga, tinjauan kinerja bisa membuat pembeli melanjutkan, memodifikasi, atau mengakhiri hubungan pemasok.


Kesimpulan
Pasar bisnis terdiri dari semua organisasi yang mendapatkan barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa lain yang kemudian dijual, disewakan, atau dipasok ke organisasi lain. Industri utama yang termasuk kedalam pasar bisnis adalah pertanian, perhutanan, dan perikanan, pertambangan, manufaktur, konstruksi, transportasi, komunikasi, utilitas publik, perbankan, keuangan, dan asuransi, distribusi, dan jasa.
Pusat pembelian meliputi semua anggota organisasi yang memaminkan salah satu dari tujuh peran dalam proses keputusan pembelian.
1.      Pencetus (initiator)
2.      Pengguna (user)
3.      Pengambil keputusan (decider)
4.      Pemberi persetujuan (approver)
5.      Pembeli (buyer)
6.      Penjaga gerbang (gatekeeper)

Tahap-tahap dalam proses pembelian, yaitu:
1.      Pengenalan masalah
2.      Deskripsi kebutuhan umum
3.      Spesifikasi produk
4.      Pencarian pemasok
5.      Pengumpulan proposal
6.      Pemilihan pemasok
7.      Spesifikasi pesanan rutin
8.      Tinjauan ulang kinerja






           
           

            

0 komentar :

 
Copyright © 2015. Buybuy
Blogger Templates